Third Party bisa merujuk ke salah satu produsen perangkat keras atau pengembang perangkat lunak . Ini adalah label yang diberikan kepada perusahaan yang memproduksi
perangkat keras atau perangkat lunak untuk produk perusahaan lain .
Third party hardware mengacu pada komponen yang dikembangkan oleh perusahaan selain produsen komputer asli . Sebagai
contoh, seseorang mungkin membeli komputer Dell dan kemudian
meng-upgrade menggunakan komponen pihak ketiga , seperti kartu video
Nvidia dan Seagate hard drive . Karena
komponen tidak disertakan dengan komputer dan dibeli dari perusahaan
lain selain Dell , mereka dianggap hardware pihak ketiga . Komponen-komponen ini biasanya tidak akan didukung oleh Dell , melainkan akan didukung oleh produsen peralatan asli , atau OEM .
Third party software mengacu pada program yang dikembangkan oleh perusahaan lain selain perusahaan yang mengembangkan sistem operasi komputer . Oleh karena itu , setiap aplikasi Macintosh yang tidak dikembangkan oleh Apple dianggap aplikasi pihak ketiga . Demikian
juga dengan setiap program Windows yang dikembangkan oleh perusahaan
lain selain Microsoft disebut program pihak ketiga . Karena
sebagian besar program yang dikembangkan oleh perusahaan lain dari
Apple dan Microsoft , aplikasi pihak ketiga membuat sebagian besar
program perangkat lunak .
salah satu perangkat lunak third party solution yang di gunakan di sejumlah perusahaan meliputi IXOS, Mobius, Hp, Content manager(IBM).
info lebih lanjut silahkan klik aja di bawah ini.
Kamis, 17 April 2014
Minggu, 06 April 2014
Tipe atau bentuk Organisaasi
TIPE
ORGANISASI
1. Piramida
Mendatar(flat)
ciri-ciri :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga
tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit
b. Jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil
b. Jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil
2. Piramida
Terbalik
Organisasi piramida terbalik salah satu unit dati tipe
piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah
pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang
pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti
organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
3. Tipe
Kerucut
ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :
-
Jumlah satuan organisasi banyak sehingga
tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
-
rentang kendali sempit.
-
Pelimpaan wewenang dan tanggung jawab kepada
pejabat/pimpinan yang bawah/rendah
-
jarak antara pimpinan tingkat atas dengan
pimpinan tingkat bawah terlalu jauh
-
jumlah informasi jabatan cukup besar
Bentuk Organisasi > memandang organisasi dari segi tata
hubungan, wewenang dan tanggung jawab yg ada oleh organisasi .
Bentuk- bentuk organisasi :
-
Bentuk organisasi staff
-
bentuk rganisasi lini
-
bentuk organisasi fungsional
-
bentuk organisasi fungsional dan lini
-
bentuk organisasi fungsional dan staff
-
bentuk organisasi lini dan staff
Struktur atau skema organisasi
Struktur / bagian organisasi
memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran wewenang
dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi . Jadi arti organisasi dan tipe
organisasi sering disamakan, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya
organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid
dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata
hubungan , wewenang , dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi.
Dinamika Konflik
Konflik adalah segala macam
interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak. Timbulnya
konflik atau pertentangan dalam organisasi, merupakan suatu kelanjutan dari
adanya komunikasi dan informasi yang tidak menemui sasarannya. Konflik dilatar
belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang di bawa individu dalam suatu interaksi.
B. Jenis-Jenis Konflik
Adapun mengenai jenis-jenis konflik, dikelompokkan sebagai berikut :
B. Jenis-Jenis Konflik
Adapun mengenai jenis-jenis konflik, dikelompokkan sebagai berikut :
-
Person rile conflict : konflik peranan yang terjadi
didalam diri seseorang.
-
Inter rule conflict : konflik antar peranan,
yaitu persoalan timbul karena satu orang menjabat satu atau lebih fungsi yang saling
bertentangan.
-
Intersender conflict : konflik yang timbuk
karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang.
-
Intrasender conflict : konflik yang timbul
karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan.
Selain pembagian jenis konflik di atas masih ada pembagian
jenis konflik yang dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan,
yaitu :
-
Konflik dalam diri individu
-
Konflik antar individu
-
Konflik antar individu dan kelompok
-
Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
-
Konflik antar organisasi
Individu-individu dalam organisasi mempunyai banyak tekanan
pengoperasian organisasional yang menyebabkan konflik. Secara lebih konseptual
litteral mengemukakan empat penyebab konflik organisasional, yaitu :
-
Suatu situasi dimana tujuan-tujuan tidak sesuai
-
Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok
atau alokasi-alokasi sumber daya yang tidak sesuai
-
Suatu masalah yang tidak tepatan status
-
Perbedaan presepsi
Didalam organisasi terdapat empat bidang structural, dan
dibidang itulah konflik sering terjadi, yaitu :
*
Konflik hirarkis adalah konflik antar berbagai tingkatan
organisasi
*
Konflik fungsionala adalah konflik antar
berbagai departemen fungsional organisasi
*
Konflik lini-staf adalah konflik antara lini dan
staf
*
Konflik formal informal adalah konflik antara
organisasi formal dan organisasi informal.
Secara tradisional pendekatan terhadap konflik
organisasional adalah sangat sederhana dan optimistik. Pendekatan tersebut
didasarkan atas tiga anggapan, yaitu :
1.
Konflik dapat di hindarkan
2.
Konflik diakibatkan oleh para pembuat masalah,
pengacau dan primadona
3.
Bentuk-bentuk wewenang legalistic
Korban diterima sebagai hal yang tak dapat dielakkan
Apabila keadaan tidak saling mengerti serta situasi penilaian terhadap perbedaan
antar anggota organisasi itu makin parah sehingga konsesus sulit dicapai,
sehingga konflik tak terelakkan. Dalam hal ini pimpinan dapat melakukan
berbagai tindakan tetapi harus melihat situasi dan kondisinya, yaitu :
-
Menggunakan kekuasaan
-
Konfrontasi
-
Kompromi
-
Menghaluskan situasi
-
Mengundurkan diri
Bila dilihat sekilas sepertinya konflik itu sangat sulit
untuk dihindari dan diselesaikan, tetapi dalam hal ini jangan beranggapan bahwa
dengan adanya konflik berarti organisasi tersebut telah gagal. Karena bagaimanapun
sulitnya suatu konflik pasti dapat diselesaikan oleh para anggota dengan
melihat persoalan serta mendudukannya pada proporsi yang wajar.
C. Sumber-Sumber
Konflik
a.
Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber
daya) yang terbatas
b.
Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan
c.
Saling ketergantungan dalam kegiata-kegiatan
kerja
d.
Perbedaan nilai-nilai atau presepsi
e.
Kemandirian organisasional
f.
Gaya-gaya individua
D. Strategi
Penyelesaian Konflik
Mengendalikan konflik berarti
menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga
dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal.
Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional, maka konflik perlu
diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara :
1.
Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama.
Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang
dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja saja.
2.
Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari
terjadinya eksklusivisme diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang
sinergis serta membentuk koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
3.
Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti :
menambah fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi kebutuhan
semua unit kerja.
4.
Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan
menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab
konflik dan memecahkan permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
5.
Membentuk sistem banding, dimana konflik
diselesaikan melalui saluran banding yang akan mendengarkan dan membuat
keputusan.
6.
Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang
yang dimiliki oleh atasan atas pihak-pihak yang berkonflik dapat mengambil
keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.
7.
Meningkatkan intensitas interaksi antar
unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin sering pihak-pihak
berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk memahami
kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
8.
Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara
mengembangkan ukuran-ukuran prestasi yang dianggap adil dan acceptable
dalam menilai kemampuan, promosi dan balas jasa.
Motivasi Teori
Motivasi dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang
berasal dalam diri manusia, yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang.
Dengan demikian, motivasi kerja akan berpengaruh terhadap performansi pekerja.
Menurut Hilgard dan Atkinson, tidaklah mudah untuk
menjelaskan motifasi sebab :
1.
Pernyataan motif antar orang adalah tidak sama,
budaya yang berbeda akan menghasilkan ekspresi motif yang berbeda pula.
2.
Motif yang tidak sama dapat diwujudkan dalam
berbagai prilaku yang tidak sama.
3.
Motif yang tidak sama dapat diekspresikan
melalui prilaku yang sama.
4.
Motif dapat muncul dalam bentuk-bentuk prilaku
yang sulit dijelaskan.
5.
Suatu ekspresi prilaku dapat muncul sebagai
perwujudan dari berbagai motif.
Berikut ini dikemukakan huraian mengenai motif yang ada pada
manusia sebagai factor pendorong dari prilaku manusia.
Motif Kekuasaan Merupakan kebutuhan
manusia untuk memanipulasi manusia lain melalui keunggulan-keunggulan yang
dimilikinya. Clelland menyimpulkan bahwa motif kekuasaan dapat berfifat negatif
atau positif. Motif kekuasaan yang bersifat negatif berkaitan dengan kekuasaan
seseorang. Sedangkan motif kekuasaan yang bersifat positif berkaitan dengan
kekuasaan social (power yang dipergunakan untuk berpartisipasi dalam mencapai
tujuan kelompok).
Motif Berprestasi Merupakan
keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas secara sempurna, atau
sukses didalam situasi persaingan (Chelland). Menurut dia, setiap orang
mempunyai kadar n Ach (needs for achievement) yang berlainan. Karakteristik
seseorang yang mempunyai kadar n Ach yang tinggi (high achiever) adalah
:
1.
Risiko moderat (Moderate Risks) adalah memilih
suatu resiko secara moderat.
2.
Umpan balik segera (Immediate Feedback) adalah
cenderung memilih tugas yang segera dapat memberikan umpan balik mengenai
kemajuan yang telah dicapai dalam mewujudkan tujuan, cenderung memilih
tugas-tugas yang mempunyai criteria performansi yang spesifik.
3.
Kesempurnaan (accomplishment) adalah senang
dalam pekerjaan yang dapat memberikan kepuasaan pada dirinya.
4.
Pemilihan tugas adalah menyelesaikan pekerjaan
yang telah di pilih secara tuntas dengan usaha maiksimum sesuai dengan
kemampuannya.
Motif Untuk Bergabung Menurut
Schachter motif untuk bergabung dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk berada
bersama orang lain. Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter dari studinya yang
mempelajari hubungan antara rasa takut dengan kebutuhan berafiliansi.
Motif Keamanan (Security Motive)
Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari hambatan atau gangguan yang akan
mengancam keberadaannya. Di dalam sebuah perusahaan misalnya, salah satu cara
untuk menjaga agar para karyawan merasa aman di hari tuanya kelak, adalah
dengan memberikan jaminan hari tua, pesangon, asuransi, dan sebagainya.
Motif Status (Status Motive)
Merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai atau menduduki tingkatan tertentu di
dalam sebuah kelompok, organisasi atau masyarakat.
*Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan
beberapa teori tentang motivasi, diantaranya :
A. Teori X dan Teori
Y Mc Gregor
Anggapan-anggapan yang mendasari teori X :
1.
Rata-rata para pekerja itu malas, tidak suka
bekerja dan akan menghindarinya bila dapat.
2.
Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja,
maka harus dipaksa, dikendalikan, dipelakukan dengan hukuman, dan diarahkan
untuk pencapaian tujuan organisasi.
3.
Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing,
berusaha menghindari tanggung-jawab, mempunyai ambisi yang kecil, keamanan
drinya di atas segala-galanya.
Anggapan-anggapan
yang mendasari teori Y :
1.
Usaha phisik dan mental yang dilakukan manusia
dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
2.
Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam
kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggung-jawab.
3.
Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan,
kreativitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang
secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
4.
Pengendalian ekstern dan hukuman bukan
satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organiasasi.
5.
Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi
penghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian tujuan itu.
6.
Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan
orang untuk mewujudkan potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.
B. Teori
Hirarki Kebutuhan Maslow
Menurut Maslow ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk
hirarki kebutuhan, yaitu :
a.
Kebutuhan Fisiologis
b.
Kebutuhan Keamanan
c.
Kebutuhan Sosial
d.
Kebutuhan Penghargaan
e.
Kebutuhan Aktualisasi Diri
C. Teori Motivasi
Berprestasi Mc Clelland
TeoRI Mc Clelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi
prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih
baik dari pada yang lain dalam banyak situasi.
D. Teori Motivasi Dua
faktor Herzberg
Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi
kerja seseorang dalam organisasi, yaitu :
-
pemuas kerja (job satisfier) yang berkaitan
dengan isi pekerjaan.
-
penyebab ketidakpuasan kerja (job dissafisfiers)
yang bersangkutan dengan suasana pekerjaan Satisfiers disebar motivators.
(dissatifiers disebut faktor-faktor yang higienis).
Sabtu, 05 April 2014
Pengertian Organisasi & Metode
Pengertian Organisasi & Metode
Organisasi Yunani:organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis).
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. atau dapat disebut sebagai bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu:
1. Orang-orang (sekumpulan orang)
2. Kerjasama
3. Tujuan yang ingin dicapai
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Methode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Adapun ciri-ciri dari Metode adalah
• Metode kualitatif cenderung subyektif dalam menentukan masalah dan perumusan masalah dan dalam deskripsi lebih banyak menggunakan data yang bersifat trend.
• Menjabarkan suatu masalah pada rumusan itu.
• Metode kualitatif cenderung subyektif dalam menentukan masalah dan perumusan masalah dan dalam deskripsi lebih banyak menggunakan data yang bersifat trend.
• Menjabarkan suatu masalah pada rumusan itu.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan
Sejarah Organisasi
“Organisasi adalah kemampuan untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi” - Nancy Dixon, 1994
“Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama” - Peter Senge, 1990
“Organissasi adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari sekelompok orang yang bertindak secara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama” - Burky dan Perry, 1998
Desain Organisasi Formal & informal
Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
TEORI ORGANISASI adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.
TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
a. Teori birokrasi :
dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
b. Teori administrasi :
dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
c. Manajemen ilmiah :
dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:
a. Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
b. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
TEORI ORGANISASI MODERN
Teori modern ditandai dengan ahirnya gerakan contingency yang dipelopori Herbert Simon, yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan Robert Kahn dalam bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan perspektif organisasi sebagai suatu sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan
Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
Hubungan Timbal Balik antara Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja Manajemen dan Organisasi Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai factor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Manajemen Organisasi dan Tata Kerja
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
a) Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
b) Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
c) Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.
b) Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
c) Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.
Fungsi Satuan Organisasi dan Metode
Organisasi adalah sekumpulan orang atau badan yang mempunyai tujuan yang sama. Pandangan umum organisasi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Sebagai wadah : tempat dimana kegiatan manajemen dijalankan.
b. Sebagai proses : memperhatikan interaksi/kerja sama antar orang-orang yang menjadi anggota organisasi
tersebut :
1. hub. formal = hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manajemen.
2. hub. informal = mempunyai 3 peranan :
1) sarana komunikasi.
2) mengatur jalannya kerja
3) kebebasan bertindak oleh anggota organisasi tersebut.
c. Sebagai sistem :
1. sistem sosial (antar sesama manusia).
2. sistem fungsional (antar fungsi-fungsi yang dikaitkan secara tertentu dan integral untuk
tercapainya suatu tujuan).
3. sistem komunikasi (sistem tata saluran/arus informasi dalam organisasi).
Langganan:
Postingan (Atom)