Inilah Kisah Korban Penembakan Maut di Kantor Charlie Hebdo
ABC Australia - detikNews
Jakarta - Dua belas korban penembakan di kantor koran satir
yang bermarkas di Paris, ‘Charlie Hebdo &rsquo meliputi sang pendiri surat
kabar, editor, wakil kepala-editor dan beberapa kartunis.
Dalam serangan itu, dua orang bersenjata masuk ke ruang rapat dan membunuh sejumlah staf ‘Charlie hebdo &rsquo, dan juga polisi yang bertugas melindungi salah satu kartunis.
‘Charlie Hebdo &rsquo adalah surat kabar mingguan yang membuat lelucon tentang para pemimpin agama dari semua keyakinan, serta politisi.
Beberapa Sumber di surat kabar itu mengatakan, korban tewas termasuk salah satu pendiri dan kartunis Jean Cabut, pemimpin redaksi Stephane 'Charb' Charbonnier, wakil pemimpin redaksi Bernard Maris dan kartunis Georges Wolinski serta Tignous.
Dalam serangan itu, dua orang bersenjata masuk ke ruang rapat dan membunuh sejumlah staf ‘Charlie hebdo &rsquo, dan juga polisi yang bertugas melindungi salah satu kartunis.
‘Charlie Hebdo &rsquo adalah surat kabar mingguan yang membuat lelucon tentang para pemimpin agama dari semua keyakinan, serta politisi.
Beberapa Sumber di surat kabar itu mengatakan, korban tewas termasuk salah satu pendiri dan kartunis Jean Cabut, pemimpin redaksi Stephane 'Charb' Charbonnier, wakil pemimpin redaksi Bernard Maris dan kartunis Georges Wolinski serta Tignous.
Pemimpin Redaksi, Stephane 'Charb' Charbonnier
Stephane, 47 tahun, adalah pemimpin redaksi dan kepala kartunis. Ia mulai
menyunting ‘Charlie Hebdo &rsquo di tahun 2009.
Dua karakter kartunnya yang paling terkenal adalah Maurice dan Patapon, kucing dan anjing anti-kapitalis.
Karyanya di ‘Charlie Hebdo &rsquo muncul dengan identitas ‘Charb N'aime pas les gens &rsquo (Charb tak suka orang-orang).
Namun, kartunnya tentang Nabi Muhammad yang paling menyebabkan kontroversi.
Pada tahun 2011, kantor surat kabar itu dibom setelah publikasi berjudul Charia (Syariah) Hebdo, dan membuat lelucon dengan menjadikan Nabi Muhammad sebagai pemimpin redaksi mereka.
Masalah ini memicu ancaman pembunuhan dan Stephane-pun akhirnya mendapat perlindungan polisi.
Ancaman itu gagal menghentikan karyanya.
Pada bulan September 2012, surat kabar ini menerbitkan kartun Nabi yang telanjang sebagai protes atas kekerasan yang terjadi di beberapa negara terhadap film ‘Innocence of Muslims &rsquo, yang dibuat di Amerika Serikat.
Segera setelah itu, seorang pria ditangkap di La Rochelle, Perancis, karena diduga menyerukan agar Charb dipenggal di internet. Charb juga masuk dalam daftar orang paling dicari Al Qaeda.
Pada saat itu ia berkata: "Bagi saya, Muhammad tidaklah suci, saya tak menyalahkan umat Islam karena tak tertawa atas gambar kami. Saya hidup di bawah hukum Perancis. Saya tidak hidup di bawah hukum Al-Qur'an."
Ia menyatakan bahwa korannya membuat lelucon soal ekstrimis tetapi tak menebar sentimen anti-Islam terhadap mayoritas Muslim.
Dua karakter kartunnya yang paling terkenal adalah Maurice dan Patapon, kucing dan anjing anti-kapitalis.
Karyanya di ‘Charlie Hebdo &rsquo muncul dengan identitas ‘Charb N'aime pas les gens &rsquo (Charb tak suka orang-orang).
Namun, kartunnya tentang Nabi Muhammad yang paling menyebabkan kontroversi.
Pada tahun 2011, kantor surat kabar itu dibom setelah publikasi berjudul Charia (Syariah) Hebdo, dan membuat lelucon dengan menjadikan Nabi Muhammad sebagai pemimpin redaksi mereka.
Masalah ini memicu ancaman pembunuhan dan Stephane-pun akhirnya mendapat perlindungan polisi.
Ancaman itu gagal menghentikan karyanya.
Pada bulan September 2012, surat kabar ini menerbitkan kartun Nabi yang telanjang sebagai protes atas kekerasan yang terjadi di beberapa negara terhadap film ‘Innocence of Muslims &rsquo, yang dibuat di Amerika Serikat.
Segera setelah itu, seorang pria ditangkap di La Rochelle, Perancis, karena diduga menyerukan agar Charb dipenggal di internet. Charb juga masuk dalam daftar orang paling dicari Al Qaeda.
Pada saat itu ia berkata: "Bagi saya, Muhammad tidaklah suci, saya tak menyalahkan umat Islam karena tak tertawa atas gambar kami. Saya hidup di bawah hukum Perancis. Saya tidak hidup di bawah hukum Al-Qur'an."
Ia menyatakan bahwa korannya membuat lelucon soal ekstrimis tetapi tak menebar sentimen anti-Islam terhadap mayoritas Muslim.
Salah Satu Pendiri dan Kartunis, Jean Cabut
Jean, yang lebih akrab disapa "Cabu", berusia 76 tahun dan merupakan
kartunis dengan bayaran tertinggi di dunia.
Ia belajar di sekolah seni dan karyanya pertama kali diterbitkan di sebuah surat kabar Paris pada tahun 1954.
Ia terus menggambar bahkan setelah menjalani wajib militer tentara Perancis dan pertempuran di Perang Aljazair.
Dua tahun kemudian, Jean meninggalkan militer dan mengejar karirnya dengan sungguh-sungguh.
Ia adalah salah satu pendiri majalah Hara-Kiri yang kemudian menjadi ‘Charlie Hebdo &rsquo.
Karyanya juga diterbitkan di koran satir Perancis lainnya yakni ‘Le Canard Enchaine &rsquo dan merupakan bagian dari acara televisi anak-anak populer Perancis kala itu.
Salah satu karakter kartunnya adalah ‘Mon Beauf &rsquo, nama yang kemudian menjadi bagian dari bahasa Perancis untuk menggambarkan seorang warga Perancis yang rasis, seksis atau vulgar.
Ia belajar di sekolah seni dan karyanya pertama kali diterbitkan di sebuah surat kabar Paris pada tahun 1954.
Ia terus menggambar bahkan setelah menjalani wajib militer tentara Perancis dan pertempuran di Perang Aljazair.
Dua tahun kemudian, Jean meninggalkan militer dan mengejar karirnya dengan sungguh-sungguh.
Ia adalah salah satu pendiri majalah Hara-Kiri yang kemudian menjadi ‘Charlie Hebdo &rsquo.
Karyanya juga diterbitkan di koran satir Perancis lainnya yakni ‘Le Canard Enchaine &rsquo dan merupakan bagian dari acara televisi anak-anak populer Perancis kala itu.
Salah satu karakter kartunnya adalah ‘Mon Beauf &rsquo, nama yang kemudian menjadi bagian dari bahasa Perancis untuk menggambarkan seorang warga Perancis yang rasis, seksis atau vulgar.
Wakil Pemimpin Redaksi, Bernard Maris
Bernard, 68 tahun, adalah direktur editorial ‘Charlie Hebdo &rsquo, serta penulis dan ekonom di ‘Bank of France &rsquo.
Ia menulis kolom dengan nama samaran ‘Oncle (Paman) Bernard &rsquo.
Bernard juga memberi kontribusi pada layanan radio pemerintah Perancis ‘Radio France &rsquo.
Gubernur ‘Bank of France &rsquo, Christian Noyer, memberi penghormatan kepada Bernard.
"Bernard Maris adalah orang yang berbudaya, baik dan sangat toleran," katanya dalam sebuah pernyataan.
Kartunis, Georges Wolinski
Georges, 80 tahun, terlahir dari orang tua Yahudi di Tunisia, yang melarikan diri dari penindasan di Eropa.
Keluarganya pindah ke Perancis pada tahun 1946, 10 tahun setelah sang ayah dibunuh oleh mantan karyawannya yang tidak puas.
Georges belajar arsitektur di Paris sebelum beralih menggambar kartun.
Ia mulai berkontribusi di majalah Hara-Kiri pada tahun 1960 dengan kartun politik dan komik.
Gambarnya mengejek romansa dan seksualitas serta juga menarget para politisi, khususnya politisi sayap kanan Perancis ‘Jean Marie Le Pen &rsquo dan mantan presiden Perancis Francois Mitterrand.
Selama pemberontakan mahasiswa Perancis tahun 1968, ia mendirikan majalah satir L'Enrage dengan kartunis terkenal Perancis lainnya, Maurice Sinet, atau sinus.
Selain Charlie Hebdo, karyanya muncul di surat kabar Liberation, mingguan Paris-Match dan L'Echo des Savanes.
Ia juga membuat ilustrasi beberapa buku.
Kartunis, Bernard Verlhac
Dikenal dengan nama samaran ‘Tignous', karya kartunis berusia 58 tahun ini muncul di Charlie Hebdo, serta beberapa media lain seperti Marianne dan Fluide Glacial.
ada juga berita tentang 3 orang muslim yang ditembak oleh tetangganya sendiri, ini dia beritanya:
Seorang pengacara distrik North Carolina adalah mencari
hukuman mati bagi orang yang ditembak tiga pemuda Muslim di tempat tinggal
mereka dekat kampus Universitas North Carolina pada bulan Februari.
Menurut asisten administrasi, Permen Clark, untuk kantor
Durham County Jaksa Roger Echols, DA mengajukan pemberitahuan pada tanggal 25
Februari untuk mencari hukuman mati terhadap tersangka Craig Hicks, 46. Sidang
akan digelar pada awal April.
Hicks didakwa dengan tiga dakwaan pembunuhan tingkat pertama
dalam kematian tiga tetangganya, Deah Barakat, 23, istrinya Yusor Abu-Salha,
21, dan adiknya Razan Abu-Salha, 19. Sebuah County Durham dewan juri juga
didakwa Hicks satu hitungan pemakaian senjata api ke dalam rumah yang
ditempati.
Para korban ditemukan di kompleks apartemen mereka pada 10
Februari oleh polisi setelah tetangga melaporkan suara tembakan. Wawasan awal
ke penyelidikan menyarankan bahwa pembunuhan mungkin telah didorong oleh
sengketa ruang parkir, namun keluarga korban percaya bahwa pembunuhan itu
ras-termotivasi karena keimanan Islam mereka. FBI memulai penyelidikan paralel
untuk menentukan apakah Hicks melanggar hukum federal. Pada saat ini, penyidik belum
diberhentikan berkuasa pembunuhan sebagai kejahatan rasial.
Analisa :
Kasus penembakan yang terjadi di kantor Charlie hebdo yang
mewaskan beberapa orang, termasuk kartunis dan juga polisi itu jelas-jelas melanggar
hak asasi manusia untuk hidup, tetapi tidak sepenuhnya kesalahan ham ditujukan
pada si pelaku penembakan, karena Charlie hebdo juga melakukan pelanggaran ham atas
kebebasan beragama, pelanggaran yang dilakukan Charlie adalah menggambar kartun
yang ekstrimis menghina Nabi Muhammad SAW atas umat muslim dan juga menghina
agama lainnya, walaupun di negaranya yaitu prancis di legalkan, tetap saja itu
adalah suatu pelanggaran ham.
kedua berita diatas sama-sama melanggar hak manusia untuk hidup, selayaknya manusia harus saling menghormati satu dengan yang lainnya, saling toleransi sebagai umat beragama.
sekian pembahasan pada ke dua berita diatas semoga bermanfaat dan bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk kita sebagai manusia untuk saling menghormati, terimakasih telah berkunjung......
kedua berita diatas sama-sama melanggar hak manusia untuk hidup, selayaknya manusia harus saling menghormati satu dengan yang lainnya, saling toleransi sebagai umat beragama.
sekian pembahasan pada ke dua berita diatas semoga bermanfaat dan bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk kita sebagai manusia untuk saling menghormati, terimakasih telah berkunjung......
Search:
http://news.detik.com/read/2015/01/09/123014/2798647/1513/inilah-kisah-korban-penembakan-maut-di-kantor-charlie-hebdo
http://www.allmediany.com/news/46561-da-seeking-death-penalty-for-chapel-hill-shooter
http://www.allmediany.com/news/46561-da-seeking-death-penalty-for-chapel-hill-shooter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar