Sabtu, 25 Juni 2016

KENYAMANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN



Secara umum CRM adalah metode / proses yang mempelajari kebutuhan pelanggan dan perilakunya dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan hubungan antara pelanggan dan perusahaan produsen produk/jasa. Dengan mengetahui kebutuhan dan perilaku pelanggan membantu perusahaan dalam memberikan layanan yang dibutuhkan dengan sentuhan yang lebih bersifat pribadi (personal touch). Dengan cara ini diharapakan pelanggan memberikan dukungan pada perusahaan dalam wujud kesetiaan menggunakan (customer loyalty ) produk / jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Definisi CRM menurut Gartner 2001 adalah :
“Customer Relationship Management is the transformation and management of all customer-facing function through a comprehensif set of strategies, processes / metrics, technology systems and organisational structures that allow companies to attract, service and expand customer relationship in a way that builds sustainable customer loyalti and business value to organisations.” [Gar01]
Dari sisi bisnis, CRM merupakan strategi untuk menambah (acquiring) pelanggan, mempertahankan (retaining) eksisting pelanggan yang memberikan keuntungan bagi bisnis, dengan cara memahami customer behaviour yang merupakan inti (core) dari CRM. CRM juga merupakan strategi untuk mengoptimalkan lifetime value of customer(Todman 2001). Langkah-langkah membina hubungan jangka panjang dengan customer melalui acquisition, retention dan extension, diperlihatkan secara detail pada Gambar 1. berikut ini:

Gambar 1. Customer Life Cycle [4]
Targeting customer merupakan bagian yang penting dari perencanaan pemasaran produk / jasa, karena langkah ini menentukan produk / jasa yang paling tepat untuk ditawarkan pada pelanggan. Pada era konvensional marketer / sales melakukan pemasaran dengan cara mengirimkan surat, telemarketing, dan penjualan langsung (direct sales), di era mass marketing mereka melakukannya melalui televisi, radio dan iklan. Di era internet saat ini penggunaan e-mail sangat populer dan merupakan metode yang efektif untuk meraih pelanggan.
Selain itu perlu pula diperhatikan relationship program, yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pelanggan yang lebih baik mengingat ketatnya persaingan dan perubahan keinginan pelanggan (changing customer needs). Kepuasan pelanggan secara kontinyu perlu untuk dipantau guna mengukur tingkat kepuasan dan mengembangkan program untuk membantu peningkatan kinerja lebih dari yang diharapkan oleh pelanggan. Program untuk pelanggan dirancang guna meningkatkan layanan, yang terdiri dari:
_ Reactive Service, pelanggan yang mempunyai masalah (memperoleh product cacat, masalah dengan tagihan, pengembalian produk), menghubungi perusahaan untuk menyelesaikan masalahnya tersebut. Saat ini banyak perusahaan yang telah memiliki infrastruktur yang baik, untuk memberikan layanan ini. Mereka menyediakan 800 line telephone, faxback system, e-mail address dan berbagai macam solusi lainnya.
_ Proactive Service, inisiatif dari perusahaan untuk menghubungi pelangan sebelum pelanggan yang bersangkutan melaporkan keluhan atas produk/jasa yang dibeli/digunakan nya. Salah satu study kasus  adalah Charles Schwab yang mendirikan MySchwab dan mengijinkan pelanggannya untuk membuat web pribadi (personal web) dan dapat terhubung ke semua layanan Schwab yang meliputi: bursa, penjualan dan analisa perencanaan pensiun. Live Person, HumanClick, dan netCustomer menyediakan fasilitas untuk berinteraksi secara langsung (real time) dengan service representative di web site perusahaan mereka. Perusahaan Kmart menginvestasikan sejumlah uang untuk menyediakan informasi ketersediaan produk, status order dan berbagai macam layanan lainnya yang berhubungan dengan Kiosk.
_ Loyalty Programs, juga biasa disebut frequent programs memberikan penghargaan (reward) kepada
pelanggan yang melakukan pembelian ulang. Studi yang dilakukan McKinsey menemukan bahwa 5 dari 10 perusahaan di Amerika dan Inggris, dalam kategori department stores, drugstores, gasoline, grocery, mass merchandisers, specialty apparel memiliki loyalty programs yang serupa. Dari study ini juga ditemukan masalah utama dalam menjalankan program ini yaitu harga yang tinggi (mahal), atas kesalahan yang dilakukan dapat menyulitkan perusahaan dalam memulihkan kepercayaan pelanggan sehingga sulit memperoleh keuntungan dari pelanggan. Masalah ini menyulitkan mereka dalam menciptakan loyalty programs, bagaimanapun orientasi harga yang relatif terjangkau (murah) lebih menarik minat pelanggan.
_ Customization, dalam hal ini adalah bagaimana perusahaan menyajikan informasi produk yang ditawarkan
ke customer berdasarkan hasil analisa yang berbeda di setiap perusahaan. Contoh study kasus Dell Computer yang populer dengan konsep build-to-order via web site, tetapi cara ini tidak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan seperti Levi Strauss, Nike dan Mattel yang lebih menyukai mengembangkan proses dan sistem untuk menciptakan customized product berdasarkan selera pelanggan mereka.
_ Community building, Salah satu manfaat penggunaan website bagi online dan offline bisnis adalah untuk membangun jaringan pelanggan, pertukaran informasi produk dan menciptakan hubungan antara pelanggan dan perusahaan atau pelanggan dan brand. Contoh studi kasus pada perusahaan software Adobe yang menyediakan bagian khusus di website nya untuk users dan developers. Dengan demikian pelanggan terkesan bahwa mereka memiliki / menjadi bagian dari komunitas website tersebut dan saling terbuka tentang informasi produk. Communication & Multi-channels adalah cara / metode pendekatan pemasaran kepada pelanggan yang mengandalkan komunikasi sebagai kekuatan utama dalam menjalin hubungan dengan pelanggannya. Ada beragam Communication Channels yang saat ini tersedia, contoh: internet, radio, televisi, telephone yang kesemuanya itu dapat dikategorikan sebagai e-channel. Komunikasi via e-channel melahirkan e-CRM yang konsep idealnya memadukan komunikasi antara web, email, phone untuk mengembangkan CRM dan menyediakan database sebagai wadah penyimpanan data. e-CRM dapat juga diartikan pendekatan online kepada pelanggan. e-CRM tidak dapat dipisahkan dengan CRM, keduanya harus diintegrasikan, keduanya bukan hanya sekedar tentang teknologi dan basis data, bukan pula hanya proses atau cara melakukan sesuatu tapi keduanya dibutuhkan untuk melengkapi customer culture.
Dave Chaffey membagi segmen fokus komunikasi berdasarkan strategi bisnis dalam menentukan target customer, yang antara lain: customer acquisition, customer retention, and customer extension. Karakteristik Interactive Marketing Communication memiliki perbedaan dengan komunikasi tradisional dan digital media (new media), yaitu:
_ From push to pull, Informasi yang disampaikan ke customer hanya satu arah, contoh tradisional push media adalah TV dan radio. Contoh pull media adalah Web dan mobile telephone dimana customer dapat proaktif menentukan dan memilih kebutuhannya.
_ From monologue to dialogue, Web site, interactive digital TV dan telephone seluler memungkinkan para
pelaku pemasaran berdialog dengan pelanggan mereka.
_ From one-to-many to one-to-some and one-to-one, pesan pemasaran yang disampaikan melalui komunikasi
tradisional (push communication) seperti: TV mempunyai kelemahan, yaitu: dari satu perusahaan ke semua pelanggan artinya pesan yang sama untuk segmen yang berbeda, yang mungkin menyebabkan salah target. Pada media komunikasi baru ‘one to some’ menargetkan suatu pesan yang ditujukan ke segmen yang berbeda dapat diakses melalui web site yang berbeda.
_ From one-to- many to many-to-many communications, pelanggan dapat berinteraksi dengan pelanggan
lainnya melalui web site yang disediakan atau melalui komunitas independen. Media baru (web site) memungkinkan komunikasi ‘many to many’. Beberapa teknikuntuk Me-Manage Customer Activity dan Customer Value perlu untuk dilakukan. Pelanggan dalam suatu organisasi mempunyai aktifitas yang berbeda satu sama lain dalam menggunakan layanan online. Contoh nasabah bank: beberapa nasabah menggunakan online account 1 kali/minggu, ada beberapa nasabah yang frekuensi menggunakan online accountnya setiap hari dan bahkan ada juga yang sama sekali tidak menggunakannya. Contoh lainnya adalah perusahaan penyelenggara telephone seluler dimana pelanggannya dapat memeriksa pemakaian pulsa dan top up pulsa .
Untuk mengurangi biaya perlu dibuat suatu ukuran yang dapat mengindikasikan level akifitas dan kemudian mengembangkan strategi untuk meningkatkan level aktifitas tersebut melalui frekwensi pemakaian yang lebih sering. Strategi dan sasaran yang hendak dicapai di tetapkan untuk:
_ Meningkatkan jumlah pelanggan baru per bulan dan per tahun (dipisahkan antara eksisting pelanggan dan pelanggan baru) melalui layanan promosi online
_ Meningkatkan prosentase pengguna yang aktif (aktif user) ditujukan untuk pengguna baru (new user)
dan pengguna non aktif dengan memanfaatkan komunikasi langsung seperti: telephone dan SMS, direct mail, email.
Secara umum fitur-fitur m-banking yang ditawarkan di beberapa bank adalah sebagai berikut (Gambar 2 & 3):

Gambar 2. Fitur M-Banking BCA ( sumber: www.klikbca.co.id)

Gambar 3. Fitur M-Banking Bank Mandiri (sumber: www.bankmandiri.co.id)
M-Banking sebagai CRM Channel memerlukan teknologi informasi sebagai mitra yang mendukung operasional Mobile Banking System sehari-hari. Layanan M-Banking adalah layanan 24 jam non stop. Pemilihan teknologi informasi yang tepat dan sesuai kebutuhan dan pemeliharaan periodik akan menjamin ketersediaan layanan yang prima bagi pelanggan M-Banking. Secara umum kriteria teknologi informasi yang mendukung Mobile Banking System saat ini adalah sebagai berikut:
_ multi platform: sistem dapat dijalankan pada berbagai platform hardware/software yang tersedia di pasaran.
_ customize: sistem di design secara spesifik sesuai kebutuhan perusahaan
_ web based application: kemudahan akses dari berbagai tempat dibelahan dunia
_ easy to use: kemudahan bagi end user dalam menggunakan sistem
_ low total cost of ownership: menyediakan sistem yang membutuhkan minimal support IT staff dan mampu bekerja dengan eksisting client communication infrastructure
_ support the evolution of business: mampu mengantisipasi perkembangan bisnis bisnis yang menuntut kemudahan mengaplikasikan kebutuhan bisnis tersebut kedalam sistem (eksisting sistem).
            Menurut Kotler dan Keller (2009), kepuasan adalah perasaan atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspetasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspetasi,pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspetasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspetasi, pelanggan akan sangat puas atau senang. Harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa akan diterimanya bila ia melakukan pembelian atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang diterimanya setelah mengkonsumsi produk atau jasa yang dibelinya. Sedangkan menurut Windarti (2012), kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
            Kotler dan amstrong (2008) menyatakan bahwa konsumen akan melakukan pemilihan yang dirasakan pada persepsinya tentang nilai dan kepuasan terhadap peoduk atau jasa dan penyampaian jasanya dan para pelanggan akan membentuk harapan-harapan mengenai nilai dan kepuasan, sehingga penawaran pemasaran tersebut akan menyampaikannya dan terjadi pembelian yang sesuai.

SUMBER:
- MOBILE BANKING: A CUSTOMERRELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) CHANNEL
- PENGARUH KUALITAS LAYANAN MOBILE BANKING (M-BANKING) TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI INDONESIA

Sabtu, 28 Mei 2016

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMPUTER PERBANGKAN



Perkembangan Teknologi Komputer Perbankan

            Penerapan teknologi komputer dan telekomunikasi di perbankan (TSI Perbankan) belakangan ini berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Bank seakan-akan berlomba-lomba menerapkan teknologi informasi ke dalam sistemnya. Karena dengan teknologi informasi menajemen sebuah bank dapat di lakukan sengan lebih efisien dan tentunya dampak yang di dapat oleh masyarakat adalah semakin mudahnya dalam melakukan transaksi . Istilah ini mengacu ke ketentuan mengenai penggunaan Teknologi Sistem Informasi (TSI) oleh bank yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keberhasilan bank akan sangat ditentukan kualitas kinerja TSI, yang akan terus dikembangkan secara luas untuk memenuhi kepentingan bisnis bank dan nasabahnya. Kecenderungan proses otomatisasi ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, seiring dengan perkembangan perbankan nasional sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dalam menjalankan fungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary).

            Bank Indonesia sebagai otoritas moneter telah mengeluarkan ketentuan mengenai penggunaan Teknologi Sistem Informasi (TSI) oleh bank. Melalui Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/164/KEP/DIR dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 27/9/UPPB masing-masing tanggal 31 Maret 1995, diatur prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan manajemen bank dalam TSI baik yang dilakukan oleh bank itu sendiri maupun oleh pihak lain.

Pengertian Teknologi Sistem Informasi:
Teknologi Sistem Informasi (TSI) adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi, dan sarana elektronis lainnya. Penggunaan TSI adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat.

Penerapan teknologi informasi ini dilakukan pada saat:
a.       Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Akuntansi
b.      Penggunaan Sistem dan Teknologi Informasi Untuk Usaha Kecil
c.       Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan

Siapa saja yang Berperan Menggunakan Teknologi Sistem Informasi?
1.      Dalam Hal Penyelenggaraan TSI Dilakukan Oleh Bank Sendiri:
a.       Menerapkan Pengendalian Manajemen TSI
b.      Melaksanakan fungsi AUDIT INTERN TSI
c.       Memiliki alat monitor
d.      Menerapkan prinsip2 sistem pengawasan dan pengamanan
e.       Memiliki Disaster Recovery Plan (DRP)
2.      Dalam Hal Penyelenggaraan TSI Dilakukan Oleh Pihak Ketiga:
a.       Memastikan semua hal pada butir III dipenuhi oleh pihak penyelenggara jasa TSI
b.      Melakukan evaluasi berkala atas kehandalan penyelenggara jasa TSI
c.       Membuat perjanjian tertulis
d.      Menyampaikan laporan kepada BI

Perkembangan Teknologi Komputer Perbankan:
Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. Yang tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke cabang-cabang bank yang disediakan oleh bank kini menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank. Macam- macam penggunaan teknologi informasi di dunia perbankan:
a.       Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
b.      Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash 24 jam.
c.       Penggunaan Database di bank – bank.
d.      Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.

            Dengan adanya jaringan komputer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Contohnya : email, teleconference. Sedangkan di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game online, sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa terhubung dengan internet melalui satu jaringan.

            Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.

Kriteria Pemilihan Teknologi Perangkat Lunak Perbankan:
Kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan kebutuhan bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:
a.       Kemampuan dokumentasi atau Penyimpanan Data
Jenis dan klasifikasi data bank yang relative banyak harus bisa ditampung oleh software yang akan digunakan. Jumlah nasabah serta frekuensi dan jumlah transaksi harian yang besar memerlukan memory computer yang besar, selain memerlukan kecepatan prosesor yang tinggi juga. Sebagai contoh BPR kurang efisien jika menggunakan mesin besar, misalnya AS/400 dalam operasionalnya karena kapasitas dan cakupan geografis BPR biasanya relative kecil.

b.      Keluwesan (Flexibility)
Operasional bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah dan bertambah. Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh perangkat lunak komputer sampai batas-batas tertentu. Setiap bank mempunyai system dan prosedur yang mungkin berbeda meskipun data atau informasi dasar yang diolahnya sama. Perangkat lunak komputer yang fleksibel dapat digunakan oleh dua bank yang kapasitasnya sama tetapi system dan prosedurnya berbeda.

c.       Sistem Keamanan
Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trusth), bank memerlukan system keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan data atau keuangan nasabah. Serta mencegah penyalahgunaan data atau keuangan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Software komputer perbankan yang baik harus menyediakan fasilitas pengendalian dan pengamanan tersebut.

d.      Kemudahan penggunaan (user friendly)
Pengertian mudah dioperasikan bukan berarti setiap pemakai (user) bisa mengakses ke software tersebut tetapi petugas yang memang mempunyai kewenangan mudah mengoperasikan proses yang menjadi tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan output yang dilakukan pada software tersebut tidak menjadi penghambat dalam kegiatan perbankan secara keseluruhan dan dapat mendeteksi kesalahan pengoperasian yaitu dengan memberikan error message.

e.       Sistem Pelaporan (Reporting system)
Data atau informasi yang dibutuhkan harus disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah dimengerti. Bank memerlukan laporan-laporan yang lengkap dan jelas tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang bisa dimengerti oleh pihak-pihak yang berkempentingan dengan harapan keuangan setiap bank menjadi lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.

f.       Aspek Pemeliharaan
Kinerja software perbankan diharapkan relative stabil selama bank beroperasi. Kondisi ini memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis tidak sulit dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang relative mahal. Pemeliharaan ini juga menyangkut pergantian atau perbaikan teknis peralatan dan modifikasi atau pengembangan software.

g.      Source Code
Software perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile sehingga menjadi excecutable file. File program tersebut relative tidak bisa dirubah atau dimodifikasi

Teknologi Sistem Informasi (TSI) digunakan bank untuk mengolah data keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi, dan sarana elektronis lainnya.

Struktur Informasi dan Hubungan Antar Sub Sistem Aplikasi Bank:
Konsep front office yang lebih mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga keungan yang harus mencatat, mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.

STRUKTUR INFORMASI DAN HUBUNGAN ANTAR SUB SISTEM APLIKASI BANK.

            Fungsi teknologi informasi di sector keuangan, termasuk perbankan secara umum adalah untuk meningkatkan daya saing bank yang ditunjukkan dengan kecepatan, ketepatan, efisiensi, produktifitas, validitas dan pelayanan yang semakin meningkat. Peningkatan kinerja dan saya saing bank tersebut dimungkinkan dengan keberadaan teknologi informasi yang bias berfungsi sebagai media yang bias melakukan transaksi, mencakup wilayah geografis yang luas, analisis data, otomatisasi operasional bank, penyedian informasi, memproses kegiatan bank secara sekuensial, pengelolaan pengetahuan berbasis teknologi, serta fungsi disintermediasi yang memungkinkan pihak bank dan nasabahnya seolah-olah tidak ada penghalang dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing.
            Konsep front office yang lebih mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga keungan yang harus mencatat, mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.

SUMBER:
http://mauldyarmansyah.blogspot.co.id/2016/03/perkembangan-teknologi-perbankan.html
http://hendri-az.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-sistem-informasi-tsi.html

Kamis, 17 Maret 2016

Pengertian Bank, Fungsi bank, peranan Bank, Bentuk-bentuk Bank, Pengertian Neraca Bank, Laporan rugi/laba Bank, Laporan Kualitas aktiva produktif, Laporan komitmen dan kontijensi

Soal :

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
    a. Pengertian Bank
    b. Sebutkan dan jelaskan fungsi Bank
    c. Peranan Bank Indonesia (BI) dalam perbankan
    d. Sebutkan macam-macam bentuk Bank berdasarkan :
        1. Jenis
        2. Kepemilikan
        3. Bentuk Hukum
        4. Kegiatan Usaha atau Status
        5. Sistem Penentuan harga
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
    a. Neraca Bank
    b. Laporan Rugi/Laba Bank
    c. Laporan Kualitas Aktiva Produksi
    d. Laporan Komitmen dan Kontijensi

Jawaban :

1 a.
     Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang.  Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

1 b.
     1.  Fungsi Bank Central 

          -  Bank sirkulasi. Mengatur peredaran keuangan suatu negara.
          -  Bank to bank. Mengatur perbankan di suatu Negara
          -  Lender of the last resort. Sebagai tempat peminjaman yang terakhir

     2.  Fungsi-fungsi bank umum 

          -     Penciptaan uang.
                Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.

           -     Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran.
                 Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.

             -    Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat.
                  Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.

              -    Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional.
                   Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.

              -     Penyimpanan Barang-Barang Berharga
                    Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.

              -    Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
                   Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.

     3.  Fungsi BPR

          Fungsi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) secara umum adalah sebagai badan usaha yang menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, harus mampu menunjang modernisasi pedesaan dan memberikan layanan jasa perbankan bagi golongan ekonomi lemah/ pengusaha kecil. Sebagian besar pelayanan BPR diberikan kepada masyarakat yang bermodal kecil, yang sebagian berada pada sektor informal, sehingga perbaikan kinerja, baik keuangan, manajemen, administrasi harus ditingkatkan kualitasnya.

1 c.
Pertama, Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan stabilitas moneter memiliki dampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi.  Kebijakan moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan kegiatan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan yang disebut inflation targeting framework.

Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi. Seperti halnya di negara-negara lain, sektor perbankan memiliki pangsa yang dominan dalam sistem keuangan. Oleh sebab itu, kegagalan di sektor ini dapat menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu perekonomian. Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut, sistem pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain itu, disiplin pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuat kebijakan serta penegakan hukum (law enforcement) harus dijalankan. Bukti yang ada menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan disiplin pasar, memiliki stabilitas sistem keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya penegakan hukum (law enforcement) dimaksudkan untuk melindungi perbankan dan stakeholder serta sekaligus mendorong kepercayaan terhadap sistem keuangan. Untuk menciptakan stabilitas di sektor perbankan secara berkelanjutan, Bank Indonesia telah menyusun Arsitektur Perbankan Indonesia dan rencana implementasi Basel II.

Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada salah satu peserta dalam sistem sistem pembayaran, maka akan timbul risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran. Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion risk) sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat sistemik. Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk mengurangi risiko dalam sistem pembayaran yang cenderung semakin meningkat. Antara lain dengan menerapkan sistem pembayaran yang  bersifat real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time Gross Settlement) yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayaran. Sebagai otoritas dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki informasi dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem pembayaran.

Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential shock) yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan instrumen dan indikator macroprudential untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya akan menjadi rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan.

Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan  melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi sebagai LoLR mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Fungsi ini hanya diberikan kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi memicu terjadinya krisis yang bersifat sistemik. Pada kondisi normal, fungsi LoLR dapat diterapkan pada bank yang mengalami kesulitan likuiditas temporer namun masih memiliki kemampuan untuk membayar kembali. Dalam menjalankan fungsinya sebagai LoLR,  Bank Indonesia harus menghindari terjadinya moral hazard. Oleh karena itu, pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus diterapkan dalam penyediaan likuiditas tersebut.

1 d.
            1. Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
            2. Bank Pemerintah, Bank Swasta, Bank Milik Asing, Bank Milik Koperasi, Bank Milik Campuran.
      3. Bank berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Bank berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), . Bank Berbentuk Koperasi, . Bank Berbentuk Badan Usaha Milik Perseorangan, Bank berbentuk firma.
            4. Bank Devisa, Bank Non-Devisa
            5. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional, Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah
     
     2. a.
            Neraca Bank adalah ikhtisar yang menggambarkan posisi harta, kewajiban, dan modal sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu. Disebut neraca karena kenyataannya terjadi keseimbangan antara harta di satu pihak dengan kewajiban dan modal di pihak lain (balance sheet). Defini lain dari neraca bank yaitu laporan secara systematis yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan meliputi Assets (harta), Liabilities (hutang) dan Capital (modal). 
         
      2. b.

  • Laporan laba rugi merupakan laporan mengenai pendapatan dan beban-beban suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi juga merupakan tujuan utama untuk mengukur tingkat keuntungan dari perusahaan dalam suatu periode tertentu. Hasil akhir dari suatu laporan laba rugi adalah keuntungan bersih atau kerugian. Kemudian bila perusahaan tidak membagi deviden, maka seluruh hasil akhir tersebut menjadi laba ditahan. Tetapi bila perusahaan membagi deviden, maka hasil akhir tersebut terlebih dahulu dikurangi dengan deviden untuk memperoleh nilai laba ditahan.
  • Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.Elemen dari Laporan Laba Rugi Bank.

      2. c.
            Kualitas Aktiva Produktif adalah earnings asset quality yaitu tolok ukur untuk menilai tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva produktif (pokok termasuk bunga) berdasarkan kriteria tertentu; di Indonesia, kualitas aktiva produktif dinilai berdasarkan tingkat keter(tagihan)nya, yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kredit kurang lancar, kredit diragukan, atau kredit macet.

      2. d.
            Pengertian Laporan Komitmen
            Komitmen bank adalah suatu ikatan atau kontrak atau berupa janji yang tidak dapat dibatalkan (irrevocable) secara sepihak oleh bank baik dalam rupiah maupun valuta asing, Komitmen disajikan dalam laporan komitmen dan kontijensi tanpa pos lawan. Tagihan komitmen antara lain : Fasilitas pinjaman yang diterima dari pihak lain yang belum ditarik posisi pembelian valuta asing dll. Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara satu pihak.

            Pengertian Laporan Kontijensi
            Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang. Pengungkapan akan peristiwa kontinjensi diharuskan dalam laporan keuangan.
            Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-hari. Kontinjensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi bank yang bersangkutan.
    
      Sumber :
http://dessputadoncia.blogspot.co.id/2013/04/13-jelaskan-tugas-dan-fungsi-bank.html 
http://www.bi.go.id/id/perbankan/ssk/peran-bi/peran/Contents/Default.aspxhttp://meticmagic.weebly.com/1/post/2013/03/jenis-jenis-bank.html
http://zoelfiaa.blogspot.co.id/2013/10/jenis-jenis-bank-berdasarkan.html 
http://yudhahusna.blogspot.co.id/2012/03/segi-cara-menentukan-harga.html
https://dhawyscientist.wordpress.com/2015/05/03/jelaskan-pengertian-laporan-rugi-atau-laba-bank-sebutkan-isi-atau-elemen-laporan-rugi-atau-laba-bank-buatlah-contoh-laporan-rugi-atau-laba-bank/
http://cahayaniiminoz.blogspot.co.id/2013/05/25-pengertian-laporan-komitmen-dan.html